Logo jasa pbn seo site

Cara Migrasi Website ke Hosting Baru, Kamu Harus Tahu!

cara migrasi website ke hosting baru

Jasapbnseo.com Migrasi website adalah proses memindahkan semua data website dari hosting lama ke hosting baru. Data website meliputi file, database, email, dan lain-lain. Cara migrasi website ke hosting baru biasanya di lakukan karena alasan-alasan tertentu, seperti:

  • Kecepatan website yang kurang optimal di hosting lama
  • Harga hosting yang lebih murah atau lebih sesuai dengan budget
  • Fitur dan layanan hosting yang lebih lengkap dan berkualitas
  • Dukungan teknis dari provider hosting yang lebih responsif dan profesional

Apapun alasan Kamu untuk migrasi website, Kamu perlu mempersiapkan beberapa hal sebelum melakukannya. Berikut adalah langkah-langkah cara migrasi website ke hosting baru:

Cara Migrasi Website ke Hosting Baru, Kamu Harus Tahu!

1. Backup Data Website di Hosting Lama

Langkah pertama cara migrasi website ke hosting baru adalah melakukan backup data website di hosting lama. Backup data website adalah proses menyimpan salinan data website di tempat lain agar tidak hilang atau rusak saat migrasi. Ada beberapa cara untuk melakukan backup data website, seperti:

  1. Menggunakan fitur backup yang di sediakan oleh provider hosting lama
  2. Menggunakan tool backup seperti cPanel, FTP, atau SSH
  3. Menggunakan plugin backup jika website Kamu menggunakan CMS seperti WordPress

Setelah Kamu melakukan backup data website, download file backup tersebut ke komputer atau media penyimpanan lainnya. Pastikan file backup tersebut tidak rusak atau hilang.

Baca juga ini:  Pemula Boleh Masuk! Ini cara membuat artikel seo 2023

2. Upload Data Website ke Hosting Baru

Langkah ketiga adalah mengupload data website ke hosting baru. Upload data website adalah proses mengunggah file backup website ke server hosting baru. Ada beberapa cara untuk mengupload data website, seperti:

  1. Menggunakan fitur restore yang di sediakan oleh provider hosting baru
  2. Menggunakan tool upload seperti cPanel, FTP, atau SSH
  3. Menggunakan plugin migrasi jika website Kamu menggunakan CMS seperti WordPress

Setelah Kamu mengupload data website, pastikan semua file dan database sudah tersedia di hosting baru. Kamu juga perlu melakukan penyesuaian konfigurasi jika di perlukan.

3. Arahkan Domain ke Hosting Baru

Langkah keempat adalah mengarahkan domain ke hosting baru. Domain adalah nama alamat website yang di gunakan oleh pengunjung untuk mengakses website Kamu. Agar domain bisa terhubung dengan hosting baru, Kamu perlu mengubah nameserver domain di registrar domain Kamu.

Nameserver adalah alamat server yang di gunakan untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP. Nameserver biasanya berupa dua atau lebih kode alfanumerik yang di akhiri dengan .com, .net, .org, atau lainnya.

Untuk mengubah nameserver domain, Kamu perlu login ke akun registrar domain Kamu dan mencari menu pengaturan domain. Kemudian masukkan nameserver baru yang diberikan oleh provider hosting baru. Simpan perubahan tersebut dan tunggu hingga propagasi selesai.

Propagasi adalah proses penyebaran informasi nameserver baru ke seluruh server DNS di dunia. Propagasi bisa memakan waktu antara beberapa menit hingga 48 jam tergantung dari registrar domain dan provider hosting.

Baca juga ini:  Rahasia Meningkatkan Traffic Website dengan Backlink 2023

4. Tes dan Review Website di Hosting Baru

Langkah kelima adalah melakukan tes dan review website di hosting baru. Tes dan review website adalah proses memeriksa apakah website Kamu sudah berfungsi dengan baik di hosting baru. Ada beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan, seperti:

  • Tampilan dan desain website
  • Fungsi dan fitur website
  • Kecepatan dan performa website
  • Keamanan dan kredibilitas website

Kamu bisa menggunakan beberapa tool online untuk membantu Kamu melakukan tes dan review website, seperti:

  • Google PageSpeed Insights untuk mengukur kecepatan dan performa website
  • SSL Checker untuk memeriksa status sertifikat SSL website
  • GTmetrix untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi performa website
  • Pingdom untuk memonitor uptime dan downtime website

Jika Kamu menemukan masalah atau kesalahan pada website Kamu, segera lakukan perbaikan atau minta bantuan dari provider hosting baru.

Demikian artikel tentang cara migrasi website ke hosting baru. Semoga bermanfaat dan membantu bagi kamu semua. Selamat mencoba!

Kartika Gantari

Kartika Gantari adalah seorang copywriter berpengalaman dengan kemampuan menulis persuasif yang luar biasa. Lebih dari 3 tahun menjadi copywriter di berbagai media dan website.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About us

Kami adalah Agensi Digital Marketing yang berfokus pada SEO, Backlink, Aged domain ADS, dan Pembuatan Website.

Gratis! Analisa dan Audit Website Bisnis Anda